Berawal dari pertanyaan sahabat tentang Diare, maka untuk catatan saya pertama akan membahas mengenai Diare.
Diare itu
ada 2 jenis
1.
Diare Akut
Diare yang awalnya mendadak dan berlangsung
singkat, dalam beberapa jam sampai 7-14 hari.
Penyebabnya
Biasanya disebabkan infeksi,baik bakteri,
parasit atau virus, penyebab lainnya seperti toksin dan obat, kemoterapi dan
kondisi lainnya.
Diare akibat infeksi ini terutama
ditularkan secara fekal oral, sehingga kebersihan
makanan sangat penting. Hal ini
disebabkan masukan makanan dan minuman yang terkontaminasi tinja ditambah
dengan eksresi yang buruk, makanan yang tidak matang bahkan disajikan tanpa
dimasak (gk orang jepang aja loh punya makanan
yang tidak dimasak, orang kita juga punya seperti pical dengan sayuran
mentah yang terkadang tidak dimasak alias mentah).
Penularan lainnya dapat melalui tangan yang
terkontaminasi dan melalui aktivitas seksual.
Faktor penentu terjadinya diare akut adalah
a. Faktor penyebab
(agent)
b. Faktor penjamu
(host)
Kemampuan pertahanan tubuh terhadap
mikroorganisme, yaitu faktor daya tahan tubuh atau lingkungan lumensaluran
cerna, seperti keasaman lambung, motalitas lambung, imunitas juga mencakup
lingkungan mikroflora usus.
Kerja
bakteri sehingga dapat menyebabkan diare bisa melalui 2 jenis :
* Noninfasif
Toksin yang diproduksi bakteri akan terikat
dengan mukosa usus halus, namun tidak merusak mukosa. Bakterinya seperti E.Coli. Secara klinis dapat ditemukan diare berupa air seperti
cucian beras dan meninggalkan dubur secara deras dan banyak. Keadaan seperti
ini disebut juga dengan Diare Sekretorik Isotonik
Voluminal.
* Enteroinfasif
Diare menyebabkan kerusakan dinding usus
berupa nekrosis dan ulserasi, dan bersifat sekretorik eksudatif. Penyebabnya biasanya Enteroinvasive E.Coli, S.Parathyphi, Shigela.
Sedangkan parasit menyebabkan kerusakan
berupa ulkus besar (E.Histolytica), kerusakan vili yang penting untuk
penyerapan air, elektrolit dan zat makanan.
Penyebab yang terakhir oleh virus belum
diketahui jelas mekanismenya, namu diduga virus merusak sel epitel mukosa
walaupun hanya superfisial, sehingga mengganggu absorpsi air dan elektrolit.
Gejala
Pasien sering merasakan nausea, muntah,
nyeri perut sampai kejang perut, demam dan diare.
Pengobatan
* Rehidrasi
sebagai prioritas.
Pasien dengan diare ringan bisa diberikan
oralit.
* Identifikasi
penyebab diare akut karena infeksi kemudian lakukan pemeriksaan penungjang.
* Terapi simtomatik dan edukatif.
* Terapi simtomatik dan edukatif.
Bisa diberikan
antimotilitas, antiemetik dengan hati-hati.
Sedangkan pemberian edukasi sangat penting akan higiene perorangan, sanitasi lingkungan dan imunisasi vaksinasi, selain terapi farmakologi sesuai dengan penyebabnya.
Sedangkan pemberian edukasi sangat penting akan higiene perorangan, sanitasi lingkungan dan imunisasi vaksinasi, selain terapi farmakologi sesuai dengan penyebabnya.
2. Diare
Kronik
Diare
yang berlangsung lebih dari tiga minggu. Ketentuan ini berlaku pada orang
dewasa sedangkan untuk bayi dan anak-anak ditetapkan batas waktu 2 minggu.
Penyebab
Memiliki penyebab yang bervariasi dan tidak
seluruhnya diketahui.
Proses terjadinya diare dipengaruhi dua hal
pokok, yaitu konsistensi feses dan motilitas usus, umumnya terjadi akibat
pengaruh keduanya. Gangguan proses
mekanik disertai gangguan mukosa, akan mempengaruhi pertukaran air dan
elektrolit, sehingga mempengaruhi konsistensi feses yang terbentuk. Peristaltik saluran cerna yang teratur akan
mengakibatkan proses secara enzimatik berjalan baik. Sedangkan peningkatan motilitas berakibat terganggunya proses cerna
secara enzimatik, yang akan mempengaruhi pola defekasi.
Pengobatan
* Rehidrasi
dengan oralit, cairan dekstrosa 5%, RL
* Antispasmodik,
antikolinergik.
* Obat
antidiare
Yang paling sering digunakan
adalah Arang/charcoal aktif (norit) : 1-2 tablet, diulang sesuai kebutuhan yang
berfungsi untuk mengeraskan tinja dan absorpsi zat toksin.
* Antiemetik
* Vitamin
dan mineral tergantung kebutuhan seperti (vitamin B12, asam folat, vitaminA,
vitamin K, preparat besi, zinc dll)
* Obat
ekstrak enzim pankreas
* Aluminium
hidroksida, memiliki efek konstipasi dan mengikat asam empedu
* Terapi
Kausal dapat dengan pemberian seperti antibiatik, misal disebabkan Shigella sp
(Ampisilin 2x1 g dengan jangka waktu 5-7 hari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar