Selewat usia bayi, tepatnya setelah anak berusia 1
tahun, Air Susu Ibu (ASI) hanya memenuhi 30% kebutuhan gizi anak. Makanan utama
anak kini adalah makanan padatnya. Setelah usia setahun, susu hanya
merupakan makanan tambahan bagi anak sehingga orantua perlu mencermati pilihan
susu untuk balita agar manfaatnya optimal. Yang perlu dipahami, kebutuhan
zat gizi masing-masing golongan usia anak adalah berbeda. Ada golongan usia 0-1
tahun, 1-3 tahun, 3-5 tahun dan 6 tahun ke atas.
Nah untuk anak-anak diatas usia 1 tahun keatas
disarankan untuk memberikan susu rendah lemak yang tentunya diperkaya dengan mineral
(kalsium, fosfor), dan vitamin (A, D, E dan K). Konsumsi dua gelas atau 500-600
cc susu sehari cukup memenuhi kebutuhan gizinya saat ini. Sebelum
usia 1 tahun ini, bayi sebelumnya harus baik menyusui atau minum susu formula
bayi yang diperkaya zat besi.
Mengapa beralih ke susu rendah lemak ?
Terutama karena anak pada usia balita mungkin sudah
akan mendapatkan banyak lemak dari hal lain yang ia makan. Dan tentu saja jika
anak sudah kelebihan berat badan, perubahan ke susu rendah lemak bisa sangat
membantu untuk mengurangi jumlah lemak dan kalorinya. Karena bila obesitas sudah terlanjur terbentuk maka usaha untuk mengembalikan bobot tubuh ke bobot semula juga akan susah, dampak janngka panjang dan lebih seriusnya kelak tentunya ancaman dari penyakit cardiovaskular. Dan satu hal yang perlu diingat lagi bahwa susu masih merupakan
bagian penting dari diet yang sehat bagi anak-anak sekalipun.
Perlu
perhatian, mengonta-ganti susu tidak masalah asalkan si anak berkenaan dengan rasa, aroma, dan lain-lain,
tidak ada efek simpang seperti diare, kembung, muntah atau alergi, serta berat
badannya naik sesuai yang diharapkan.
Jika
terjadi alergi (suatu reaksi dimana tubuh menghasilkan antibodi yang
dikenal sebagai imunoglobulin E, zat ini akan bereaksi dengan protein di dalam
susu sapi dan produk olahannya dengan gejala antara lain, diare berdarah,
muntah, sakit perut, eksim dan ruam kulit) kemungkinan dia perlu diberi susu formula hipoalergenik, yakni
susu berbahan dasar susu sapi yang protein susunya sudah 'dipecah' secara ekstensif,
sehingga lebih mudah dicerna dan lebih kecil risikonya menimbulkan reaksi
alergi. Atau dapat diberikan susu yang
bersumber dari kedelai.
Di pasaran sudah banyak kok beredar susu anak yang diformulasi khusus berdasarkan
penggolongan usia, sehingga seharusnya mempermudah orang tua dalam memilihkan
susu untuk buah hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar