SELAMAT DATANG READERS --- SEMOGA INFORMASI YANG ADA BERMANFAAT

Senin, 02 April 2012

Mual dan Muntah

Berawal dari orang terdekat saya yang tiba-tiba mengalami mual dan muntah, makanya saya tertarik membaca mengenai topik ini dan ngeshare di blog,...
Sering dengar mual dan muntah? Atau teman-teman sering mengalaminya?  Sebaiknya jangan panik dalam menghadapinya, ada beberapa tips untuk  mengatasinya nih...
Namun sebelumnya kenapa yah mual dan muntah itu dapat terjadi ?
Mual adalah sensasi perut yang ditimbulkan karena perut ingin dikosongkan, sementara muntah adalah tindakan dari pengosongan perut.

Sebenarnya, muntah adalah tindakan keras perut untuk mengatasi tekanan, dimana tekanan tersebut biasanya terjadi untuk menyimpan makanan dan sekresi dalam perut. Biasanya saat muntah terjadi, perut, khususnya pada bagian ujung kerongkongan yang menyambung ke perut/lambung, memompa makanan keluar.  

Nah biasanya muntah yang sering terjadi adalah karena makanan, sehingga muntah dianggap sebagai suatu cara perlindungan alamiah dari tubuh terhadap zat merangsang dan beracun yang ada dalam makanan.  Segera setelah zat tersebut dikeluarkan dari saluran cerna, muntah juga akan berhenti.  Namun demikian muntah juga dapat disebabkan oleh gejala penyakit seperti lambung, kanker  dan juga sering terjadi pada masa kehamilan dan dalam perjalanan.

Muntah karena Konsumsi Makanan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa muntah merupakan cara perlindungan alamiah dari tubuh terhadap zat yang merangsang dan beracun atau makanan yang sudah rusak (basi atau busuk). Tapi pengalaman saya nih pernah muntah karena “poliorange” istilah yang saya ciptakan sendiri karena mengkonsumsi banyak jeruk dalam waktu yang singkat yang menyebabkan peningkatan asam lambung yang drastis, jadi kosumsi intinya mengkonsumsi semua jenis makananpun dalam jumlah yang terlalu banyak dapat menyebabkan suatu hal yang tidak diinginkan.

 

 Terapi Non Farmakologi
  1. Istirahatkan perut, tapi tetap mengkonsumsi cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Konsumsilah cairan ‘bersih’ seperti air, minuman olah raga, agar-agar dalam kurun waktu 24 jam. Kemudian jika sudah mereda, dapat dilanjutkan mengkonsumsi makanan lembut.
  2. Walaupun penting untuk mengkonsumsi cairan tersebut, tak kalah penting mengatur jumlah cairan yang masuk. Jangan terlalu banyak. Coba untuk mengkonsumsinya sedikit demi sedikit, dengan jarak 10-15 menit. Mungkin dengan begitu perut Anda dapat mentolerir asupan cairan yang masuk.
  3. Cobalah menghindari produk yang mengandung susu selama 24-48 jam selama mual dan muntah.  Enzim yang membantu mencerna susu terletak dalam dinding sel perut, dengan muntah, ada kemungkinan besar tubuh kita tidak toleran pada laktosa yang terkandung dalam susu.
Nah perlu diperhatikan disini, bila mual dan muntah tidak mereda dalam waktu 24-48 jam, perlu pemeriksaan lebih lanjut dan segera konsultasikan dengan tenaga medis, karena mungkin hal tersebut bukan disebabkan oleh makanan, tapi merupakan gejala lain dari penyakit.


Muntah Kehamilan (Morning Sickness)


Biasanya jenis muntah ini terjadi pada minggu ke-6 dan ke-14 dari masa kehamilan.  Diperkirakan sekitar 50-80 % perempuan hamil mengalami mual, kadang-kadang muntah selama kehamilan. Meskipun mual umumnya lebih terasa di pagi  hari, banyak juga perempuan yang mengalaminya sepanjang hari. Gejalanya biasa tidak hebat dan dapat hilang dengan sendirinya, jadi sedapat mungkin jangan diobati agar tidak menganggu perkembangan organ janin.  

 
Terapi Non Farmakologi
  1. Makan lebih sering dengan porsi yang lebih kecil, sehingga kita tidak pernah merasa terlalu lapar atau terlalu kenyang.
  2. Hindari makanan berlemak atau makanan yang digoreng.
  3. Pastikan menempatkan crackers, roti, sereal atau makanan tawar lainnya tidak jauh dari jangkauan kita. Cobalah makan beberapa crackers sebelum turun dari tempat tidur di pagi hari.
  4. Kenali semua makanan pemicu mual dan muntah Anda dan berusahalah untuk mengindarinya.
  5. Pastikan memperbanyak asupan air, khususnya saat Anda telah muntah. Cobalah minum di selang waktu makan, bukan pada saat makan. Cara ini dilaporkan efektif pada beberapa perempuan.
Nah bagi yang perlu diobati Vitamin B6 (Piridoksin) 3 dd 25 mg telah terbukti efektivitasnya sebagai obat tunggal atau kombinasi. Di Tiongkok biasanya digunakan jahe untuk mengurangi morning sickness ini dengan dosis 1 gram jahe per hari terbagi menjadi 3-4 dosis.

Muntah di Perjalanan (Motion Sickness) 

Menurut teorinya, penyebab utama muntah diperjalanan ini dikarenakan adanya pertentangan antara informasi yang disalurkan oleh organ keseimbangan ke otak di satu pihak dan informasi dari indera lain di lain pihak.  Khususnya menyangkut pertentangan antara mata dan indera perasa, yang sebetulnya harus bekerja sama dengan organ keseimbangan (labirin).

Contohnya begini: seorang penumpang kendaraan sedang membaca koran pada saat kendaraan tersebut sedang berjalan. Organ keseimbangannya mencatat gerakan, tetapi matanya tidak. Maka terjadilah suatu keadaan bertentangan (konflik) yang mendorong labirin untuk melepaskan isyarat yang diteruskan ke pusat muntah dan dengan demikian timbul rasa mual dan kecenderungan untuk muntah.
 Terapi Non farmakologi
  1. Duduk di depan mobil atau bus, disamping pengemudi agar mata selalu terarah ke jalanan.
  2. Buka jendela agar hawa segar selalu tersuplay.
  3. Jangan makan terlalu banyak sebelum memulai perjalanan.
  4. Jangan merokok di perjalanan. 
  5. Mengkonsumsi jahe sebelum berangkat juga diajurkan karena mengingat jahe dapat mengurangi mual dan muntah, mungkin pada zaman sekarang kita dapat mengimplementasikannya dengan mengkonsumsi permen jahe.
Nah jika diperlukan sekali maka dapat menggunakan obat-obat antiemetik (anti mual) seperti beberapa contoh dibawah ini
  • Promethazine.
  • Domperidon.
  • Metoclopramide.
  • Ondansetron.
 Keputusan untuk menggunakan obat jenis apa, tergantuk pada keadaan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar