Berawal
dari orang terdekat saya yang tiba-tiba mengalami mual dan muntah, makanya saya
tertarik membaca mengenai topik ini dan ngeshare di blog,...
Sering
dengar mual dan muntah? Atau teman-teman sering mengalaminya? Sebaiknya jangan panik dalam menghadapinya,
ada beberapa tips untuk mengatasinya
nih...
Namun
sebelumnya kenapa yah mual dan muntah itu dapat terjadi ?
Mual
adalah sensasi perut yang ditimbulkan karena perut ingin dikosongkan, sementara
muntah adalah tindakan dari pengosongan perut.
Sebenarnya, muntah adalah tindakan keras perut untuk mengatasi tekanan, dimana tekanan tersebut biasanya terjadi untuk menyimpan makanan dan sekresi dalam perut. Biasanya saat muntah terjadi, perut, khususnya pada bagian ujung kerongkongan yang menyambung ke perut/lambung, memompa makanan keluar.
Nah
biasanya muntah yang sering terjadi adalah karena makanan, sehingga muntah
dianggap sebagai suatu cara perlindungan alamiah dari tubuh terhadap zat
merangsang dan beracun yang ada dalam makanan.
Segera setelah zat tersebut dikeluarkan dari saluran cerna, muntah juga
akan berhenti. Namun demikian muntah
juga dapat disebabkan oleh gejala penyakit seperti lambung, kanker dan juga sering terjadi pada masa kehamilan
dan dalam perjalanan.
Muntah karena Konsumsi Makanan
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya bahwa muntah merupakan cara perlindungan alamiah
dari tubuh terhadap zat yang merangsang dan beracun atau makanan yang sudah
rusak (basi atau busuk). Tapi pengalaman saya nih pernah muntah karena
“poliorange” istilah yang saya ciptakan sendiri karena mengkonsumsi banyak
jeruk dalam waktu yang singkat yang menyebabkan peningkatan asam lambung yang
drastis, jadi kosumsi intinya mengkonsumsi semua jenis makananpun dalam jumlah
yang terlalu banyak dapat menyebabkan suatu hal yang tidak diinginkan.
Terapi Non Farmakologi
- Istirahatkan perut, tapi tetap mengkonsumsi cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Konsumsilah cairan ‘bersih’ seperti air, minuman olah raga, agar-agar dalam kurun waktu 24 jam. Kemudian jika sudah mereda, dapat dilanjutkan mengkonsumsi makanan lembut.
- Walaupun penting untuk mengkonsumsi cairan tersebut, tak kalah penting mengatur jumlah cairan yang masuk. Jangan terlalu banyak. Coba untuk mengkonsumsinya sedikit demi sedikit, dengan jarak 10-15 menit. Mungkin dengan begitu perut Anda dapat mentolerir asupan cairan yang masuk.
- Cobalah menghindari produk yang mengandung susu selama 24-48 jam selama mual dan muntah. Enzim yang membantu mencerna susu terletak dalam dinding sel perut, dengan muntah, ada kemungkinan besar tubuh kita tidak toleran pada laktosa yang terkandung dalam susu.
Nah perlu diperhatikan disini, bila mual dan muntah
tidak mereda dalam waktu 24-48 jam, perlu pemeriksaan lebih lanjut dan segera
konsultasikan dengan tenaga medis, karena mungkin hal tersebut bukan disebabkan
oleh makanan, tapi merupakan gejala lain dari penyakit.
Muntah Kehamilan (Morning Sickness)
Biasanya jenis muntah ini terjadi pada minggu ke-6 dan
ke-14 dari masa kehamilan. Diperkirakan sekitar 50-80 % perempuan hamil mengalami mual,
kadang-kadang muntah selama kehamilan. Meskipun mual umumnya lebih terasa di
pagi hari, banyak juga perempuan yang mengalaminya sepanjang hari. Gejalanya biasa tidak hebat dan dapat hilang dengan
sendirinya, jadi sedapat mungkin jangan diobati agar tidak menganggu
perkembangan organ janin.
Terapi Non Farmakologi
- Makan lebih sering dengan porsi yang lebih kecil, sehingga kita tidak pernah merasa terlalu lapar atau terlalu kenyang.
- Hindari makanan berlemak atau makanan yang digoreng.
- Pastikan menempatkan crackers, roti, sereal atau makanan tawar lainnya tidak jauh dari jangkauan kita. Cobalah makan beberapa crackers sebelum turun dari tempat tidur di pagi hari.
- Kenali semua makanan pemicu mual dan muntah Anda dan berusahalah untuk mengindarinya.
- Pastikan memperbanyak asupan air, khususnya saat Anda telah muntah. Cobalah minum di selang waktu makan, bukan pada saat makan. Cara ini dilaporkan efektif pada beberapa perempuan.
Nah bagi yang perlu diobati Vitamin B6 (Piridoksin) 3
dd 25 mg telah terbukti efektivitasnya sebagai obat tunggal atau kombinasi. Di
Tiongkok biasanya digunakan jahe untuk mengurangi morning sickness ini dengan
dosis 1 gram jahe per hari terbagi menjadi 3-4 dosis.
Muntah di Perjalanan (Motion Sickness)
Menurut teorinya, penyebab utama muntah diperjalanan
ini dikarenakan adanya pertentangan antara informasi yang disalurkan oleh organ
keseimbangan ke otak di satu pihak dan informasi dari indera lain di lain
pihak. Khususnya menyangkut pertentangan
antara mata dan indera perasa, yang sebetulnya harus bekerja sama dengan organ
keseimbangan (labirin).
Contohnya begini: seorang penumpang kendaraan sedang
membaca koran pada saat kendaraan tersebut sedang berjalan. Organ keseimbangannya
mencatat gerakan, tetapi matanya tidak. Maka terjadilah suatu keadaan
bertentangan (konflik) yang mendorong labirin untuk melepaskan isyarat yang
diteruskan ke pusat muntah dan dengan demikian timbul rasa mual dan
kecenderungan untuk muntah.
Terapi Non farmakologi
- Duduk di depan mobil atau bus, disamping pengemudi agar mata selalu terarah ke jalanan.
- Buka jendela agar hawa segar selalu tersuplay.
- Jangan makan terlalu banyak sebelum memulai perjalanan.
- Jangan merokok di perjalanan.
- Mengkonsumsi jahe sebelum berangkat juga diajurkan karena mengingat jahe dapat mengurangi mual dan muntah, mungkin pada zaman sekarang kita dapat mengimplementasikannya dengan mengkonsumsi permen jahe.
Nah
jika diperlukan sekali maka dapat menggunakan obat-obat antiemetik (anti mual)
seperti beberapa contoh dibawah ini
- Promethazine.
- Domperidon.
- Metoclopramide.
- Ondansetron.
Keputusan untuk menggunakan obat jenis
apa, tergantuk pada keadaan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar